Selasa, 16 April 2013

#Begini Cara Serdadu Zionis Hancurkan Posko dan Culik Relawan

Foto: #Begini Cara Serdadu Zionis Hancurkan Posko dan Culik Relawan

Papan kayu berukuran besar tercecer di lantai. Poster robek masih tergantung di dinding. Sebuah hard drive komputer rusak dan jatuh di lantai. Semua sambungan listrik diputus. Sedikit cahaya masuk ke dalam ruang itu melalui kaca jendela yang rusak.

"Penginterogasi 'israel' mengatakan kepada saya, 'Kami sekarang menghancurkan impian kamu dan teman kamu,'" ujar Ghassan al-Najjar, 23, sambil berdiri di dekat meja kayu yang rusak. Ia melanjutkan, "Mereka juga mengatakan, 'Kami akan kembali lagi tapi lain kali kami akan menangkap kamu dan memasukkan ke dalam penjara'."

Al-Najjar mendirikan Markaz Syahid Martir Bilal al-Najjar dengan temannya di rumahnya di desa Burin, Utara Tepi Barat sejak 2007. Lembaga yang didirikan al-Najjar itu menyediakan kelas bahasa dan komputer serta beberapa pendidikan lainnya untuk perempuan, anak-anak, orang tua juga orang-orang lainnya di Burin.

Pukul 11.30, Rabu 10/4, sekitar 400 orang pasukan zionis yang terdiri dari serdadu-serdadu, polisi perbatasan dan orang dari intelijen Shin Bet menyerang Burin. Sekitar pukul 12.30, mereka mulai masuk ke rumah-rumah relawan Bilal al-Najjar. Totalnya, rumah dari sekitar 50 relawan digerebek dan Bilal al-Najjar sendiri dalam kondisi rusak total. Sepuluh orang relawan dipukuli dan 20 orang lainnya diculik.

Sebanyak 17 orang dari mereka dibebaskan tak lama setelah insiden itu sementara tiga relawan lainnya sampai Kamis (10/4) pagi masih berada di penjara. Al-Najjar mengatakan, rumahnya juga digerebek. Kedua orangtuanya, saudari dan tiga orang anaknya yang saat itu sedang tidur dipaksa keluar oleh sedikitnya 60 serdadu zionis.

Sudah Biasa

"Ini bukan pertama kalinya mereka datang ke rumah saya. Saya sudah biasa, "ujar al-Najjar. Pasukan zionis sebelumnya sudah dua kali menggerebek Bilal al-Najjar, yakni pada 2009 dan 2010. Burin berada sekitar tujuh kilometer dari kota Nablus. Burin berada di antara permukiman ilegal Yahudi, Bracha dan Yitzhar. Burin sudah berulang kali menjadi sasaran serangan zionis.

Pada Februari 2012, sebanyak 40 orang pemukim ilegal Yahudi dari Yitzhar menyerang rumah seorang warga Palestina di pinggiran Burin. Serangan ini membuat keempat anak Palestina yang tinggal di dalamnya menjadi trauma. "Cucu saya menangis dan berteriak karena ketakutan," ujar Hanan Sofan, 53, kepada Badan Pembela Anak Internasional-Palestina.

"Sejak dimulainya intifada kedua, sebagian besar anak saya sering dipukuli dan dilempari batu oleh pemukim-pemukim ilegal Yahudi dan serdadu. Mereka hidup dalam ketakutan "ujar Sofan.

Keluhan tak digubris

Menurut laporan Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusian (OCHA) pada Nopember 2011, lebih dari 90% warga Arab melaporkan kekerasan para pemukim ilegal Yahudi kepada kebijakan zionis. Namun laporan ini tidak pernah ditindaklanjuti.

Lebih dari 80 komunitas Palestina yang mewakili hampir 250.000 orang sering menjadi sasaran kekerasan pemukim ilegal Yahudi. "Kekerasan para pemukim Yahudi menimbulkan tekanan dan menyulitkan beberapa komunitas Palestina, apalagi mengingat mereka sudah banyak mendapat kesulitan, seperti terbatasnya akses dan pergerakan mereka dan penghancuran rumah-rumah," tulis laporan OCHA.

Bangun Lagi

Awal tahun ini, sekitar 200 relawan Palestina dari Tepi Barat membangun tenda-tenda protes di lahan pertanian di Burin yang akan dicuri zionis 'israel' untuk perluasan permukiman ilegal Yahudi. Serdadu-serdadu zionis menyerang secara brutal para relawan dan menghancurkan tenda-tenda itu.

Tenda protes terbaru yang dibuat di Tepi Barat bernama al-Manatir. Meski tenda-tenda sebelumnya dihancurkan, para aktivis tetap bertekad melakukan aksi serupa untuk menarik perhatian massa pada perluasan permukiman ilegal Yahudi dan kekerasan penjajah zionis yang berkelanjutan.

Untuk Ghassan al-Najjar yang pernah ditangkap tahun 2010 dan ditahan selama 75 hari di pusat penahanan 'israel', Jalameh dan satu tahun di penjara Megiddo, penghancuran yang dilakukan terhadap Bilal al-Najjar dimaksudkan untuk menakut-nakuti penduduk Burin.

"Mereka tidak mau siapa pun membantu orang-orang. Mereka tidak ingin ada budaya yang tumbuh di sini. Tapi kami akan membangun kembali dan melanjutkan pekerjaan kami. Meskipun mereka akan kembali menghancurkan di lain waktu, kami akan bangun kembali. Kami tidak berbuat salah karena ini adalah hak kami, "ujar al-Najjar.
nz
Papan kayu berukuran besar tercecer di lantai. Poster robek masih tergantung di dinding. Sebuah hard drive komputer rusak dan jatuh di lantai. Semua sambungan listrik diputus. Sedikit cahaya masuk ke dalam ruang itu melalui kaca jendela yang rusak.

"Penginterogasi 'israel' mengatakan kepada saya, 'Kami sekarang menghancurkan impian kamu dan teman kamu,'" ujar Ghassan al-Najjar, 23, sambil berdiri di dekat meja kayu yang rusak. Ia melanjutkan, "Mereka juga mengatakan, 'Kami akan kembali lagi tapi lain kali kami akan menangkap kamu dan memasukkan ke dalam penjara'."

Al-Najjar mendirikan Markaz Syahid Martir Bilal al-Najjar dengan temannya di rumahnya di desa Burin, Utara Tepi Barat sejak 2007. Lembaga yang didirikan al-Najjar itu menyediakan kelas bahasa dan komputer serta beberapa pendidikan lainnya untuk perempuan, anak-anak, orang tua juga orang-orang lainnya di Burin.

Pukul 11.30, Rabu 10/4, sekitar 400 orang pasukan zionis yang terdiri dari serdadu-serdadu, polisi perbatasan dan orang dari intelijen Shin Bet menyerang Burin. Sekitar pukul 12.30, mereka mulai masuk ke rumah-rumah relawan Bilal al-Najjar. Totalnya, rumah dari sekitar 50 relawan digerebek dan Bilal al-Najjar sendiri dalam kondisi rusak total. Sepuluh orang relawan dipukuli dan 20 orang lainnya diculik.

Sebanyak 17 orang dari mereka dibebaskan tak lama setelah insiden itu sementara tiga relawan lainnya sampai Kamis (10/4) pagi masih berada di penjara. Al-Najjar mengatakan, rumahnya juga digerebek. Kedua orangtuanya, saudari dan tiga orang anaknya yang saat itu sedang tidur dipaksa keluar oleh sedikitnya 60 serdadu zionis.

Sudah Biasa

"Ini bukan pertama kalinya mereka datang ke rumah saya. Saya sudah biasa, "ujar al-Najjar. Pasukan zionis sebelumnya sudah dua kali menggerebek Bilal al-Najjar, yakni pada 2009 dan 2010. Burin berada sekitar tujuh kilometer dari kota Nablus. Burin berada di antara permukiman ilegal Yahudi, Bracha dan Yitzhar. Burin sudah berulang kali menjadi sasaran serangan zionis.

Pada Februari 2012, sebanyak 40 orang pemukim ilegal Yahudi dari Yitzhar menyerang rumah seorang warga Palestina di pinggiran Burin. Serangan ini membuat keempat anak Palestina yang tinggal di dalamnya menjadi trauma. "Cucu saya menangis dan berteriak karena ketakutan," ujar Hanan Sofan, 53, kepada Badan Pembela Anak Internasional-Palestina.

"Sejak dimulainya intifada kedua, sebagian besar anak saya sering dipukuli dan dilempari batu oleh pemukim-pemukim ilegal Yahudi dan serdadu. Mereka hidup dalam ketakutan "ujar Sofan.

Keluhan tak digubris

Menurut laporan Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusian (OCHA) pada Nopember 2011, lebih dari 90% warga Arab melaporkan kekerasan para pemukim ilegal Yahudi kepada kebijakan zionis. Namun laporan ini tidak pernah ditindaklanjuti.

Lebih dari 80 komunitas Palestina yang mewakili hampir 250.000 orang sering menjadi sasaran kekerasan pemukim ilegal Yahudi. "Kekerasan para pemukim Yahudi menimbulkan tekanan dan menyulitkan beberapa komunitas Palestina, apalagi mengingat mereka sudah banyak mendapat kesulitan, seperti terbatasnya akses dan pergerakan mereka dan penghancuran rumah-rumah," tulis laporan OCHA.

Bangun Lagi

Awal tahun ini, sekitar 200 relawan Palestina dari Tepi Barat membangun tenda-tenda protes di lahan pertanian di Burin yang akan dicuri zionis 'israel' untuk perluasan permukiman ilegal Yahudi. Serdadu-serdadu zionis menyerang secara brutal para relawan dan menghancurkan tenda-tenda itu.

Tenda protes terbaru yang dibuat di Tepi Barat bernama al-Manatir. Meski tenda-tenda sebelumnya dihancurkan, para aktivis tetap bertekad melakukan aksi serupa untuk menarik perhatian massa pada perluasan permukiman ilegal Yahudi dan kekerasan penjajah zionis yang berkelanjutan.

Untuk Ghassan al-Najjar yang pernah ditangkap tahun 2010 dan ditahan selama 75 hari di pusat penahanan 'israel', Jalameh dan satu tahun di penjara Megiddo, penghancuran yang dilakukan terhadap Bilal al-Najjar dimaksudkan untuk menakut-nakuti penduduk Burin.

"Mereka tidak mau siapa pun membantu orang-orang. Mereka tidak ingin ada budaya yang tumbuh di sini. Tapi kami akan membangun kembali dan melanjutkan pekerjaan kami. Meskipun mereka akan kembali menghancurkan di lain waktu, kami akan bangun kembali. Kami tidak berbuat salah karena ini adalah hak kami, "ujar al-Najjar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar di Artikal ini sobat !!!!!!!