Ada
orang tua yang duduk bersama anaknya yang berumur 25 tahun di dalam
kereta. Tampak sekali keceriaan dan kegembiraan di wajah anaknya yang
duduk di samping jendela kereta.
Pemuda itu mengeluarkan
tangannya dari jendela dan merasakan terpaan angin seraya berkata riang,
“Ayah…ayah…lihatlah, pepohonan berjalan berkebalikan dengan arah
kereta!” Orang tua itu hanya tersenyum memandangi anaknya yang bergembira.
Di sampingnya, duduk pasangan suami istri yang mendengar perbincangan
orang tua dan anaknya itu. Mereka tampak risih dan terganggu akan
perilaku pemuda yang berumur 25 tahun, tapi bertingkah seperti bocah.
Lagi-lagi, pemuda itu berteriak kegirangan melihat pemandangan yang
dilaluinya, “Ayah…lihat…awan itu juga berjalan mengikuti kereta!”
Semakin risih dan jengkellah pasangan suami istri yang di sampingnya.
Ketika itu hujan turun. Tetesan air hujan menerpa tangan pemuda yang
sedang meluapkan kegembiraan, “Ayah…ada hujan, airnya mengenai
tanganku..lihatlah wahai ayah..!”
Kali ini, pasangan suam istri
itu tak mampu lagi menahan kekesalannya. Lalu mereka berkata, “Kenapa
tak kau bawa anakmu ke dokter agar sembuh dari sakit (gila) nya!”
Orang tua itu menjawab, “Kami baru saja pulang dari rumah sakit, dan
ini adalah hari pertama anakku bisa melihat dalam hidupnya setelah
tadinya buta sejak lahir!” (mamlakatul qashash al-waqi'iyah, diterjemah :
Abu Umar Abdillah)
Pesan Moral :
Jangan mudah menghakimi orang lain secara serampangan, tanpa mengetahui alasan dan kondisi sesungguhnya,
Rabu, 10 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar di Artikal ini sobat !!!!!!!