Rabu, 20 Maret 2013

Yahudi di Belakang Boedhi Oetomo

Akar dari berdirinya Organisasi Boedhi Oetomo yakni Freemasonry (Vrijmetselaaren). Bukan rahasia VOC merupakan merupakan kuasa perdagangan Yahudi Belanda. Bersamaan kedsatangan VOC di Nusantara orang-orang Yahudi Belanda membanjiri negeri ini. Banyak Gubernur Jenderal VOC adalah orang-orang Yahudi Belanda, dimana pun komunitas Yahudi berada mereka mendirikan organisasi Freemasonry, sebuah organisasi mistis Yahudi. Sebagai tempat ibadahnya, mereka membangun gedung-gedung khusus Mason disebut Loji (Loge Gebouw) tersebar di Nusantara.
Banyak tokoh BO menjadi anggota Freemasonry, Ketua pertama BO anggota aktif di Loge Mataram sejak tahun 1895 & Sekretaris BO (1916), Boediardjo, juga seorang Mason mendirikan cabang sendiri dengan nama Mason Boediardjo.
Ironisnya fakta ini bukan berasal dari orang-orang Islam yang dimusuhi tokoh-tokoh BO tapi dari intelektual Belanda yakni Dr. Th. Stevens pada bukunya "Tarekat Mason Bebas & Masyarakat di Hindia Belanda & Indonesia 1764-1962", ini buku dicetak terbatas dengan dedikasi untuk anggota Mason Indonesia.
Karena setia pada Kolonial Belanda maka tidak satu pun anggota BO ditangkap & dipenjarakan Belanda. Arah perjuangan BO sama sekali tidak berasas kebangsaan, melainkan chauvinisme sempit sebatas memperjuangkan Jawa & Madura telah mengecewakan 2 tokoh BO sendiri yakni Dr. Soetomo & Dr. Cipto Mangunkusumo hinga keduanya keluar dari BO.
Berdasar fakta-fakta ini hubungan pribadi dengan tokoh pergerakan KH. Firdaus AN menegaskan hari kelahiran BO pada 20 Mei 1908 tidak pantas diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. BO tidak memiliki andil sedikit pun memperjuangkan kemerdekaan, hingga bubar tahun 1935.
Hal tersebut dipaparkan KH. Firdaus AN pada bukunya "Syarikat Islam Bukan Boedhi Oetomo: Meluruskan Sejarah Pergerakan Bangsa." mantan Ketua Majelis Syuro Syarikat Islam kelahiran Maninjau tahun 1924 ini memaparkan tentang BO & membandingkannya dengan Syarikat Islam (SI), organisasi kebangsaan 3 tahun lebih awal berdiri dari BO.
SI didirikan pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi di Solo dengan nama awal "Syarikat Dagang Islam" ini organisasi Islam terpanjang & tertua dari seluruh organisasi massa di Indonesia.
SI terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia yang mayoritas Islam, saat itu agama Kristen identik dengan penjajah Belanda, dan Islam adalah Indonesia. Sebab itu pengurus SI terdiri berbagai suku seperti Haji Samanhudi dan HOS. Tjokroaminoto dari Jawa Tengah & Timur, Agus Salim & Abdoel Moeis dari Sumatera Barat & AM. Sangaji dari Maluku.

Perbandingan Syarikat Islam dengan Boedhi Oetomo:
Tujuan:
SI: Islam Raya & Indonesia Raya
BO: Menggalang kerja sama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2)
Sifat:
SI: Nasional untuk seluruh bangsa Indonesia
BO: Kesukuan yan gsempit, terbatas hanya Jawa-Madura
Bahasa:
SI: Berbahasa Indonesia, Anggaran Dasarnya bahasa Indonesia
BO: Berbahasa Belanda, Anggaran Dasarnya bahasa Belanda
Sikap terhadap Belanda:
SI: Non-kooperatif & anti terhadap penjajahan kolonial Belanda
BO: Bersikap menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokohnya dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda
Sikap terhadap agama:
SI: Membela Islam & memperjuangkan kebenarannya
BO: Anti Islam & anti Arab (dibenarkan oleh sejarahwan Hamid Algadrie & Dr. Radjiman)
Perjuangan Kemerdekaan:
SI: Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
BO: Tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia & telah membubarkan diri tahun 1935
Korban Perjuangan:
SI: Anggotanya berdesakan masuk penjara, ditembak mati oleh Belanda & banyak yang dibuang ke Digul, Irian Barat
BO: Anggotanya tidak satu pun yang masuk penjara terlebih ditembak mati/dibuang oleh penjajah Belanda
Kerakyatan: 
SI: Bersifat kerakyatan & kebangsaan
BO: Bersifat feodal & keningratan
Melawan arus:
SI: Berjuang melawan arus penjajah
BO: Berjuang menurutkan kemauan arus penjajah

ISLAMOPHOBI NYA BOEDHI OETOMO
- Kaum abangan banyak berafiliansi ke Boedhi Oetomo (BO) menganggap Islam-lah penyebab keruntuhan Majapahit, Islam-lah yang menyebabkan peradaban Jawa mundur. Satu surat kabar berbahasa Jawa, Bramartani, memuat kisah penyerbuan Demak ke kerajaan Majapahit, yang menjadi akhir imperium Jawa yang sangat diagungkan kaum abangan. Isu Islam sebagai penyebab kemunduran peradaban Jawa dijadikan senjata utama kaum abangan Jawa di BO untuk menyerang kelompok santri.
- Raden Mas Noto Soeroto, seorang anggota BO yang juga Freemasonry dalam pidatonya tentang Gedacthen van alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: "Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya...... sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karang dalam gelombang kesulitan."
- "Digul lebih utama dari pada Mekah", "Buanglah Ka'bah & jadikan Demak itu kamu punya kiblat."
"Apa bila Sarekat Islam, perkumpulan kaum Muslim sanggup menyiapkan bangsa Jawa untuk hidup berpolitik, kata "Islam" itu harus kita isi pengertian lain, yang tidak pernah ada di dalamnya. Pengertian 'Tanah Air' masih asing bagi kita, "tulis Gunawan Mangunkusumo dalam Gedenboek Boedhi Oetomo, 20 Mei 1918 hal. 109.

Hari Kebangkitan Nasional sejak tahun 1948 diperingati setiap tanggal 20 Mei SEHARUSNYA setiap tanggal 16 Oktober sebagai hari berdirinya Syarikat Islam dan tidak ada alasan apa pun yang masuk akal & logis untuk menolak hal ini, Fakta-fakta sejarah harus dikritisi dengan jernih agar anak cucu kita kelak bisa MEWARISI SEJARAH YANG BENAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar di Artikal ini sobat !!!!!!!