Sejumlah aktivis perempuan FEMEN melakukan demonstrasi menentang Islam
dengan bertelanjang dada di depan masjid dan kedutaan besar Tunisia di
sejumlah negara Eropa, Kamis (4/5).
Menanggapi demonstrasi kelas “rendah” itu, muslimah di Eropa dan Amerika
Serikat (AS) membalasnya dengan cara yang cukup menyita perhatian
dunia. Mereka memperkenalkan jilbab via kampanye online.
Berbeda dengan kampanye jilbab sebelumnya, kampanye yan digagas Sofia Ahmed ini lebih masif dalam memanfaatkan jejaring sosial. Mereka unggah foto para jilbaber berikut komentar mereka tentang jilbab.
Sofia mengatakan, satu kebanggaan tersendiri ketika bisa menunjukan jati diri sebagai muslimah. Kebanggaan ini sekaligus menjadi jawaban kepada mereka yang ingin menelanjangi identitas seorang muslimah.
"Mari kita tunjukan kepada dunia, kami menyayangkan FEMEN dan kampanye mereka di Barat," kata Sofia, dikutip Aljazeera, Sabtu (6/4).
Respon luar biasa langsung diterima sejak kampanye jilbab itu digelar. Sebagian mereka menilai FEMEN tidak tahu apa yang dikenakan seorang muslim. Mereka juga tidak tahu apa yang mereka tidak bisa pakai.
"Saya sangat bahagia dan bangga mengenakan jilbab," komentar Noor Firdosi.
Tak hanya mendapat respon dari kalangan Muslimah, komentar juga datang dari kalangan non-muslim. "Sebagai warga AS, saya malu dengan apa yang dilakukan FEMEN. Saya berharap, ini membuat kita peduli dengan apa yang dikenakan muslimah," kata Melody Church seperti dikutip Republika.
Berbeda dengan kampanye jilbab sebelumnya, kampanye yan digagas Sofia Ahmed ini lebih masif dalam memanfaatkan jejaring sosial. Mereka unggah foto para jilbaber berikut komentar mereka tentang jilbab.
Sofia mengatakan, satu kebanggaan tersendiri ketika bisa menunjukan jati diri sebagai muslimah. Kebanggaan ini sekaligus menjadi jawaban kepada mereka yang ingin menelanjangi identitas seorang muslimah.
"Mari kita tunjukan kepada dunia, kami menyayangkan FEMEN dan kampanye mereka di Barat," kata Sofia, dikutip Aljazeera, Sabtu (6/4).
Respon luar biasa langsung diterima sejak kampanye jilbab itu digelar. Sebagian mereka menilai FEMEN tidak tahu apa yang dikenakan seorang muslim. Mereka juga tidak tahu apa yang mereka tidak bisa pakai.
"Saya sangat bahagia dan bangga mengenakan jilbab," komentar Noor Firdosi.
Tak hanya mendapat respon dari kalangan Muslimah, komentar juga datang dari kalangan non-muslim. "Sebagai warga AS, saya malu dengan apa yang dilakukan FEMEN. Saya berharap, ini membuat kita peduli dengan apa yang dikenakan muslimah," kata Melody Church seperti dikutip Republika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar di Artikal ini sobat !!!!!!!